Seorang
teman baru di Facebook saya memberi pesan melalui inbox. Ia merasa keberatan
karena membuat status dalam bahasa Inggris. Ia mengatakan bahwa ia tidak bisa
bahasa Inggris. Ia menyarankan kepada saya untuk menggunakan bahasa Indonesia.
Ia menyukai penggunaan bahasa Indonesia. Setelah saya jelaskan dengan pesan
yang panjang melalui inbox, akhirnya teman baru saya di Facebook itu paham.
Berikut ini
pesan saya kepadanya:
“He..he..he...
Saya dulu pernah belajar bahasa Inggris dan menyukainya. Karena itu masih
tersimpan sebagian dalam memori saya. Kadang saya ingin menuliskan pikiran saya
dalam bentuk bahasa Inggris. Bagi saya saat itu merasa menyenangkan dan lebih
bermakna.
Sama seperti
teman-teman kita yang telah belajar banyak bahasa Arab di pondok pesantren,
dalam hal tertentu akan muncul bahasa Arabnya. Saat itu mereka merasakan hal
yang berbeda misalnya lebih 'shahih.' Jika seseorang belajar bahasa
Mandarin/Jepang, suatu saat juga sama. Ia akan lebih suka menulis atau bicara
dalam bahasa Mandarin/Jepang.
Banyak
bahasa itu kadang memang membingungkan, kita sudah punya bahasa sendiri tetapi
harus belajar bahasa bangsa lain. Belum lagi kalo saya ketemu para orang tua Jawa,
saya dituntut untuk menggunakan bahasa Jawa yang baik. Kalo tidak salah ada 4
macam tingkatan dalam bahasa Jawa. Pusing. Jadi dalam kesaharian saya
menggunakan bahasa Jawa sekenanya.
Nah sekarang
anda menyarankan saya menggunakan bahasa Indonesia. Saya sudah melakukannya.
Sebagian besar status Facebook saya dalam bentuk bahasa Indonesia. Di Facebook
saya ada teman-teman dari berbagai negara: Turki, Malaysia, India, Bangladesh,
Jerman. Terus terang saya tidak mengenal mereka. Tetapi saya yakin bahwa mereka
juga manusia, sama seperti saya-- membutuhkan pertemanan.
Jika saya
memakai bahasa Indonesia mereka pasti tidak paham. Sama juga jika mereka
menggunakan bahasa mereka, saya tidak paham. Karena itu kadang saya memakai
bahasa Inggris. Agar teman-teman saya yang di luar itu paham maksud saya.
Bukan karena
saya sudah pintar bahasa Inggris. Bukan itu. Saya berusaha latihan, agar
kemampuan bahasa Inggris saya masih ada atau bahkan meningkat. Siapa tahu suatu
saat bermanfaat bagi banyak orang.
Saya berharap
anda paham dengan penjelasan saya.”