Jika anda tidak
paham tentang omongan atau tulisan seseorang janganlah langsung anda marah.
Karena sesungguhnya sangat sulit (ke-1) untuk menjadi orang yang benar-benar
paham tentang suatu masalah. Setelah kita menjadi orang yang paham, kesulitan
bagi kita berikutnya (ke-2) adalah bisa melakukan apa yang kita pahami dan
melakukan dengan benar.
Ketika kita
sudah paham dan sudah bisa melakukan apa yang kita pahami dengan benar. Maka
kesulitan yang berikutnya (ke-3) adalah menyampaikan apa yang telah kita pahami
dan apa yang telah kita lakukan itu kepada orang lain. Agar orang lain itu bisa
memahami dan melakukan sama seperti apa yang kita pahami dan lakukan. Sama
seperti kesulitan saya untuk menyampaikan tulisan di wall ini. Saya berusaha
agar semua orang yang membaca tulisan saya paham dengan maksud saya tanpa ada
kesalahpahaman. Tetapi karena keterbatasan saya, mungkin masih ada orang yang
belum paham. Atau bahkan salah paham. Sebagian orang akan menganggap saya
begini dan begitu.
Belajar dari
orang hebat seperti Presiden Soekarno. Dahulu beliau pernah mengalami kesulitan
ketika menjelaskan tentang makna Pancasila kepada para mahasiswa UGM. Kita tahu
mahasiswa UGM adalah kumpulan orang-orang yang sangat pintar di Indonesia.
Tidak seperti sekarang, saat itu hanya ada sedikit kampus di Indonesia. Di
depan orang-orang pintar itu, Presiden Soekarno harus banyak bicara ngalor-
ngidul (ke sana kemari) selama berjam-jam. Bahkan beliau sendiri bilang sampai
mulutnya meniren karena lelah bicara. Lalu ia memberikan kiasan seni orkhestra
yang dipimpin seorang dirigen. Di situ ada banyak pemain musik yang berbeda
berkumpul. Mereka bersatu dan bekerja sama memainkan sebuah lagu. Kumpulan
pemain musik itu dikendalikan (dipimpin) oleh seorang dirigen (atau
konduktor???---maaf saya lupa sebutannya). Dengan kiasan seperti itu para
mahasiswa UGM yang pinter-pinter itu baru paham tentang makna Pancasila.
Pengalaman saya
sendiri: Saya pernah belajar mesin pendingin seperti AC dan lemari es. Bidang
keahlian saya bukan tentang mesin pendingin. Tapi saat itu saya penasaran
tentang: Bagaimana mesin AC bisa mendinginkan ruangan? Saya sudah baca banyak
buku tentang mesin AC. Saya sudah bertanya pada teman saya yang ahli di bidang AC.
Tetapi pikiran saya saat itu masih menyangkal tentang teori mesin pendingin.
Padahal mesin itu bukan sesuatu yang baru. AC, kulkas dan mesin pendingin sudah
ada di sekitar saya puluhan tahun yang lalu. Tetapi saya baru benar-benar paham
tentang mesin AC setelah 10 tahun. Saya memahami teori tentang mesin pendingin.
Dan saya tidak menyangkal lagi tentang teori mesin pendingin. Itu baru terjadi
beberapa tahun yang lalu.
Belakangan saya
teringat dari kisah Nabi Ibrahim AS, dari buku yang pernah saya baca. Buku yang
pernah saya baca itu sekarang entah dimana saya tidak tahu. Dalam buku itu di
kisahkan bahwa beliau mencari Tuhan yang sesungguhnya itu setelah pencarian
selama 22 tahun. Semula ia berpindah dari satu keyakinan ke keyakinan yang
lainnya. Matahari, Bulan dan Bintang adalah tiga hal yang pernah beliau anggap
sebagai Tuhan. Sampai pada akhirnya beliau menemukan dan meyakini Tuhan yang
sebenarnya. Tuhan yang sama seperti kita yakini selama ini, Tuhan Yang Maha
Esa.
Begitulah
mengenai kepahaman tentang suatu ilmu. Tidak semuanya mudah dan langsung kita
pahami segera. Kadang banyak masalah dan waktu yang harus kita lalui lebih
dahulu. Bukan hanya dalam sehari atau dua hari, tetapi bertahun-tahun. Belajar
dari pengalaman orang setingkat Nabi Ibrahim AS, perlu waktu 22 tahun. Itu
waktu yang cukup lama. Kalau kita mau jujur, bisa jadi orang-orang seperti kita
baru benar-benar paham tentang ke-Tuhan-an lebih lama dari itu (22 tahun). Atau
bisa jadi sebagian dari kita yang baru bisa memahami tentang ke-Tuhan-an ketika
usianya telah senja....
… Allah mengetahui apa-apa yang di
hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari
ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. … (QS. Al Baqarah 2: 255) ****bagian dari ayat kursi