Minggu, 30 Oktober 2016

MALING



Seseorang pernah mengatakan kepada saya bahwa barangnya hilang karena telah dicuri orang. Tetapi ia tidak tahu siapa pelakunya. Lalu ia mengatakan kepada saya: “Di tempat kami banyak pencuri...”

Pernyataan orang itu bukanlah yang pertama, saya sudah sering mendengarnya. Bahkan saya pernah mendengarnya dari ibu saya. Saat itu tetangga saya kehilangan telor ayam yang ditaruh di teras rumah. Tetangga saya itu memelihara ayam yang sudah bertelor. Ibu saya pernah menasehati tetangga saya yang baik itu untuk memindahkan telor ayamnya di dalam rumah. Tetapi nasehat ibu saya tidak diindahkan, akhirnya ya kejadian terulang lagi. Berkali tetangga saya itu kehilangan telor ayamnya. Sampai sekarang kami tidak tahu pelakunya. 

Sebagai tetangga dekat kami merasa tidak nyaman. Kami tidak tahu apa yang terjadi dengan telor-telor ayamnya. Bisa saja orang-orang berpikir bahwa kami adalah salah satu malingnya. Karena itu saya menasehati ibu saya, “Ya sudah. Setidaknya ibu sudah memberi nasehat. Dan yang juga penting: Kita bukanlah pelakunya.”

Kemudian saya ingin mengatakan kepada orang itu bahwa:

Dunia ini isinya lengkap sudah. Orang yang baik ada dan banyak. Orang yang tidak baik juga ada dan banya. Maling, perampok, penipu, pencopet, koruptor dan orang tidak baik lainnya akan selalu ada di setiap tempat. Bukan hanya di kota tempat tinggal anda, tetapi di kota (daerah) lainnya juga ada. Bukan hanya di negara kita Indonesia ini. Di negara-negara lainnya juga ada. 

Apakah anda tidak pernah lihat berita? Di televisi, koran, majalah, internet, berita di sana lengkap membahas hal itu.

Karena itu berhati-hatilah terhadap barang milik anda. Awasilah setiap saat. Atau simpanlah di tempat yang aman dan kunci rapat-rapat. Jangan menaruh barang yang anda anggap penting di luar rumah tanpa terjaga. Jangan pernah lalai mengawasi barang anda. Agar barang milik anda tidak hilang. Jika anda masih juga kehilangan, setidaknya anda telah berusaha hati-hati. Tetapi jika anda menaruh barang sembarangan, atau anda lalai kemudian barang anda hilang, maka itu termasuk kesalahan anda sendiri. Kenapa tidak berhati-hati?

Tetapi kita harus ingat juga bahwa sesuatu terjadi atas izin Allah. Jika Allah tidak menghendaki barang kita itu hilang, maka barang kita tidak akan pernah hilang. Tetapi jika Allah menghendaki bahwa barang kita itu hilang, maka kita tidak bisa berbuat apa-apa.

****
NB: Saat saya mau upload tulisan saya ini di Facebook ternyata tidak bisa. Berkali-kali saya mencoba tetap tidak bisa. Ternyata, “Server not found.” Jaringan Firstmedia kami mati semua. Masalahnya karena listrik PLN padam. Saya teringat bahwa, Allah tidak mengizinkan saya untuk mengupload tulisan ini segera. Berarti saya harus melakukan aktivitas lain. Sembari menunggu listrik PLN menyala kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar