Minggu, 30 Oktober 2016

SELEKSI GUBERNUR DKI




Ada banyak orang yang menginginkan jabatan Gubernur DKI. Jauh-jauh hari mereka berusaha untuk menempuh jalan yang tinggi itu. Mereka datang ke sana dan kemari untuk mendapatkan dukungan politik. Benar-benar menguras energi, waktu dan uang.
Saatnya tiba juga, dari sekian orang kandidat yang ada itu diseleksi hanya 3 pasangan Calon Gubernur saja. Kandidat lainnya, satu persatu berguguran. Ada yang menerima kegagalan dengan kecewa. Ada juga yang menerima kegagalan dengan legawa.

Pada akhirnya nanti hanya akan ada 1 pasang saja Gubernur DKI. Seleksi kehidupan telah memenangkan mereka. Siapapun mereka. Demikian juga pendukungnya---merasa menang. Sedangkan 2 pasang lainnya harus mengalah, merasa kalah dan mungkin kecewa. Siapapun mereka. Demikian juga para pendukungnya ---merasa kalah.

Siapapun boleh berkehendak (menyeleksi), tetapi tidak pernah mengalahkan kehendak Allah Yang Maha Esa. Siapapun yang menjadi Gubernur DKI tidak akan pernah memuaskan. Jika ingin mencari kelemahan seorang pemimpin selalu saja ada. Dalam sehari kita bisa menemukan puluhan kelemahannnya. Tetapi apakah kita hanya melihat kelemahannya saja. Tidak. Karena kita tahu bahwa setiap orang mempunyai keduanya, kelemahan dan kekuatan.

Ini bukanlah pilkada pertama kali, tetapi kita telah berkali-kali mengalaminya. Jadi jangan karena pilkada, lalu kita saling bertengkar. Apalagi perang. Jangan...! Kita harus menerima sebagai Takdir Allah yang harus terjadi. 

Siapapun bisa menyeleksi, tetapi tidak ada yang mengalahkan seleksi Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar