Teman saya pernah bercerita bahwa suatu saat ia
ditugasi oleh para pemuda di desanya untuk meminta bantuan sumbangan kepada
seorang pejabat. Pejabat itu berasal dari daerahnya dan sangat berkuasa. Teman
saya membawa proposal kegiatan yang kemudian diajukan kepada pejabat itu.
Pejabat itu menemuinya dan memberikan sumbangan
sebesar Rp750ribu rupiah. Pejabat itu juga berkata kepadanya, "Maaf dhik.
Adanya segini. Harus dibagi-bagi."
Teman saya saat itu tidak sendirian. Ia menemui
pejabat itu bersama tetangganya. Pejabat itu sangat mengenal mereka.
Saat teman saya bercerita, saya menjadi paham. Bahwa
ada banyak masalah yang harus diselesaikan para pejabat dengan segera. Ada
banyak permintaan dari masyarakat yang harus segera dipenuhi oleh para pejabat.
Macam-macam. Dari jalanan rusak yang minta diperbaiki
segera. Sampai ketersediaan pasokan pupuk, gas dan yang lainnya. Termasuk untuk
kegiatan masyarakat saat ulang tahun kemerdekaan. Atau pembangunan masjid di
desa.
Biasanya mereka masyarakat menemui para pejabat di
daerahnya untuk urusan itu--minta sumbangan. Mungkin semua masyarakat menilai
bahwa pejabat itu duitnya banyak.
Jika semua masyarakat meminta sumbangannya kepada para
pejabat, terus duitnya itu dari mana--ya? Saya tidak tahu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar